Iman, satu ungkapan lembut yang membawa mesej yang agak mendalam bagi setiap insan yang bernama manusia. Iman dan Taqwa satu bentuk ukuran penentu mulia dan hina seseorang pada perkiraan Islam itu sendiri. Ingatlah, iman tidak datang bergolak tidak terbang melayang, ianya perlu dipupuk perlu digilap dengan ibadah dan ilmu agama yang menyeru kita erti takut pada kekuasaan Allah, berharap pada RahmatNya, mencintai Rasul-Rasulnya, gerun membuat maksiat dan dosa, obses melaksana amal ma'ruf.
Dari sudut istilah, iman membawa maksud ikrar dengan lidah, yakin dalam hati, melaksana dengan perbuatan segala arahan yang berbentuk (suruhan dan larangan) dari Allah Taala melalui Al-Quran dan As-Sunnah. Dalam zaman mundurnya keimanan dan ketaqwaan manusia kepada Allah kini maka seharusnya setiap insan yang bergelar Muslim perlu meletakkan nilai keimanan dan ketaqwaan pada satu paksi utama dalam setiap urusan harian mereka. Teguhnya seorang muslim bila teguhnya iman mereka menghadapi kemajuan material dunia kini.
Peringatan demi peringatan perlu sentiasa disemai dalam setiap jiwa muslim akan peri pentingnya memantapkan keimanan kepada Allah Taala dari setiap saat ke saat. Tanpa ada apa-apa bentuk peringatan atau tazkirah dalam hidup seharian kita pasti jiwa kita akan mati dan lama kelamaan ia akan pudar dari cahaya iman untuk membawa kita ke jalan menuju syurga nanti. Setiap pelaku dosa/maksiat adalah mereka yang sudah hilang rasa keimanan dalam hidup mereka ketika melakukan perbuatan tersebut. Mereka yang paling tebal imannya ialah mereka yang paling berhati-hati dari terjerumus ke lembah dosa dan mereka yang paling jauh untuk melakukan itu semua.
Senario semasa, memaparkan seribu situsai dan kisah setiap di antara kita dengan lembah-lembah dan pasir-pasir jerlus yang mampu menghumbang diri kita ke alam kemungkaran. Cabaran itu kini bukan hanya berada di luar rumah tetapi sudah sampai ke setiap ruang kediaman setiap muslim tanpa mereka sedari. Marilah semua insan bangkit dari mimpi dan lamunan duniawi yang mendodoi hidup kita dari mengingati dan beribadah kepada Allah. Itu semua hendaklah bermula dari kita dan harus disebarkan kepada mereka di sekekliling kita. Sibukkanlah diri kita dengan benda-benda makruf dan bentengilah diri kita menuju ke jalan-jalan yang membawa kemungkaran.
Kembalilah kita semua ke jalan suci, jalan yang menyucikan diri dari kesibukan duniawi, bersama menuju ke jalan yang mendekatkan diri kepada ilahi, jalan mereka yang mencintai kehidupan dan hal-ehwal ukhrawi. Masa semakin hari semakin sedikit dalam hidup kita, hayat semakin singkat, hidup makin pendek, ajal semakin dekat, kematian makin cepat. Gunalah masa yang kita ada ini dengan sehabis baik untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Taala agar tiada rugi dan penyesalan kita di akhirat sana nanti.
Akhukum fillah : Harithah